Milenialbersuara.com – Industri film animasi Indonesia lagi panas, nih! Bukan cuma Hollywood yang punya karya fenomenal, Tanah Air juga menunjukkan taringnya. Film animasi lokal bertajuk Jumbo, yang tayang sejak 31 Maret 2025, resmi menjadi film animasi Indonesia paling laris sepanjang masa. Baru seminggu tayang, film ini sudah menembus angka 1 juta penonton.
Rekor ini otomatis menggeser posisi Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir, yang sebelumnya memegang rekor dengan 642 ribu penonton delapan tahun lalu. Tapi, kesuksesan Jumbo nggak cuma berhenti di bioskop lokal. Mulai Juni 2025, film ini bakal melanglang buana ke layar lebar di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.
Nggak cuma itu, Jumbo juga siap tayang di berbagai negara Asia dan Eropa, termasuk Rusia, Ukraina, negara-negara Baltik, hingga Asia Tengah.
Pencapaian Besar Animasi Lokal
Jumbo bukan sekadar film animasi biasa. Dibuat dengan totalitas luar biasa, proyek ini melibatkan lebih dari 420 animator dan kreator Indonesia selama lima tahun. Hasilnya? Sebuah karya yang nggak cuma menghibur, tapi juga bikin bangga.
Film ini adalah buah karya Ryan Adriandhy, yang bertindak sebagai sutradara sekaligus penulis cerita. Dengan kualitas visual yang memukau dan jalan cerita yang menyentuh, nggak heran Jumbo berhasil mencuri hati penonton dari berbagai kalangan.
Sinopsis Film Jumbo
Jadi, apa sih yang bikin Jumbo begitu spesial? Ceritanya sederhana tapi ngena banget. Film ini mengisahkan Don, bocah yatim piatu berusia 10 tahun yang sering dipanggil “Jumbo” karena tubuhnya yang gempal. Don punya mimpi besar untuk membuat pentas seni berdasarkan buku dongeng warisan orang tuanya, Pulau Gelembung.
Tapi hidup Don nggak semulus itu. Dia sering dirundung oleh Atta, anak nakal di sekolah. Suatu hari, buku dongeng kesayangannya dicuri oleh Atta, yang bikin Don, Oma (neneknya), dan dua sahabatnya, Mae dan Nurman, kelimpungan. Dalam perjalanan mencari buku itu, mereka bertemu Meri, arwah seorang gadis kecil yang sedang mencari orang tuanya.
Don dan Meri sepakat untuk saling membantu. Tapi tentu saja, perjuangan mereka penuh rintangan—mulai dari konflik batin hingga menghadapi orang jahat yang menangkap orang tua Meri. Di sinilah pesan persahabatan, keberanian, dan ketulusan hati tersampaikan dengan apik.
Kesuksesan Jumbo di Indonesia adalah langkah awal. Dengan jadwal tayang internasional yang sudah disiapkan, film ini berpeluang membuka jalan bagi animasi Indonesia di panggung global. Siapa tahu, Jumbo bisa menjadi inspirasi buat kreator lokal lainnya untuk terus berkarya.
Jadi, kalau kamu belum nonton Jumbo, jangan sampai ketinggalan hype-nya! Selain jadi hiburan seru, film ini juga menunjukkan kalau animasi buatan Indonesia nggak kalah keren dari produksi luar negeri.
Dukung terus perfilman lokal, ya. Siapa tahu, film favoritmu berikutnya adalah karya anak bangsa!