Milenialbersuara.com – Megawati Hangestri Pratiwi, pemain voli asal Indonesia yang selama ini menjadi andalan klub Red Sparks, dipastikan tidak memperpanjang kontraknya untuk musim mendatang. Keputusan ini diumumkan oleh Red Sparks dan menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta olahraga.
Menurut Jung Kwan Jang, salah satu pejabat klub Red Sparks, keputusan ini diambil dengan penuh pengertian. “Kami mendukung tantangan baru Mega dan berharap suatu saat bisa bekerja sama lagi dengannya,” ungkapnya kepada media Korea Selatan.
Jung Kwan Jang juga menambahkan bahwa Megawati bukan hanya pemain dengan kualitas permainan yang luar biasa, tapi juga sosok dengan kepribadian hangat yang mampu menciptakan suasana harmonis di tim. “Dia pemain berdedikasi yang sangat berarti untuk kami,” tambahnya.
Keputusan Megawati untuk tidak memperpanjang kontraknya ternyata dipengaruhi oleh kondisi kesehatan sang ibu. Menurut laporan dari agen Megawati, meskipun Megawati menikmati waktunya selama dua tahun di Red Sparks dan sebenarnya ingin melanjutkan kontraknya, rasa tanggung jawab untuk merawat ibunya membuat ia memilih untuk kembali ke Indonesia.
“Kesehatan ibu Mega adalah prioritas utama saat ini. Itu alasan utamanya memilih tidak melanjutkan kontrak,” jelas sang agen. Keputusan ini menunjukkan sisi lain dari Megawati yang dikenal sebagai pribadi penuh empati dan tanggung jawab.
Meski belum ada keputusan resmi tentang langkah karier berikutnya, rumor menyebut Megawati berencana bermain di liga domestik Indonesia atau bahkan liga di Asia Tenggara seperti Thailand atau Vietnam. Apapun pilihannya, penggemar yakin Megawati tetap akan bersinar di lapangan.
Penampilan Megawati selama dua musim di Red Sparks membuktikan bahwa ia adalah salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki klub tersebut. Di musim 2023-2024, ia mengukir sejarah dengan mencatatkan 736 poin dan menjadi pemain dengan tingkat keberhasilan serangan tertinggi di tim. Pada musim 2024-2025, performanya semakin menonjol dengan 802 poin dan tingkat keberhasilan serangan mencapai 48,06 persen, menjadikannya pemimpin di berbagai kategori serangan.
Megawati, yang mendapat julukan “Megatron” karena serangan mematikannya, menjadi sosok sentral dalam perjalanan Red Sparks ke babak final V-League musim 2024-2025. Ia menjadi ujung tombak tim dalam playoff melawan Hyundai Construction dan final melawan Pink Spiders. Meski Red Sparks harus puas di posisi runner-up, kontribusi Megawati tetap mendapat apresiasi besar dari penggemar dan pengamat voli.
Keputusan dirinya untuk meninggalkan Red Sparks jelas meninggalkan kesan mendalam bagi klub dan penggemar. “Kami sedih kehilangan Mega, tapi keluarga selalu jadi yang utama. Semoga ia sukses di mana pun melanjutkan kariernya,” ujar salah satu penggemar.
Keputusan Megawati Hangestri untuk fokus pada keluarganya adalah bukti bahwa di balik kemampuannya yang luar biasa di lapangan, ia juga memiliki hati yang besar. Red Sparks dan dunia voli akan selalu merindukan kehadiran Megawati, namun apapun jalannya ke depan, ia tetap akan menjadi inspirasi bagi banyak orang.